Selasa, 26 November 2019

Pengertian, Penyebab, Tanda&gejala, Epidemiologi, Komplikasi, & Pencegahan

KOLIK ABDOMEN


Pengertian 

Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal usus sepanjang traktus intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut). Hal yang mendasari hal ini adalah infeksi pada organ di dalam perut (mencret, radang kandung empedu, radang kandung kemih), sumbatan dari organ perut (batu empedu, batu ginjal). Pengobatan yang diberikan adalah penghilangan rasa sakit dan penyebab utama dari organ yang terlibat. Bila infeksi dari kandung kemih atau kandung empedu maka pemberian antibiotik, bila ada batu di kandung empedu maka operasi untuk angkat kandung empedu (Bare,2012)
Kolik abdomen merupakan salah satu keadaan darurat non trauma, dimana seorang  penderita oleh karena keadaan kesehatannya memerlukan pertolongan secepatnya untuk dapat mencegah memburuknya keadaan penderita (Nettina, 2012).
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal, obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltik normal (Reeves, 2011).


Penyebab

1.  Mekanisa.
  • Adhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik)
  • Karsinomac.
  • Volvulusd.
  • Intususepsie.
  • Obstipasif.
  • Polipg.
  • Striktur
      2. Fungsional ( Non mekanik )
  •        Ileus paralitik
  •        Lesi medula spinalisc.
  •        Enteritis regionald.
  •      Ketidakseimbangan elektrolite.
  •      Uremia.

   Tanda dan gejala
  •       Nyeri hebat pada abdomen
  •       Mual dan muntah
  •       Kelemahan
  •       Nyeri tekan
  •       Nyeri ketok
  •       Diare
  •       Demam
    

     Epidemiologi
                
                Menurut data dari WHO (World Health Organitation) pada tahun 2012 ±7 miliar jiwa, Amerika Serikat berada diposisi pertama dengan penderita kolik abdomen terbanyak 47% dari 810.000 orang penduduk. Nyeri abdomen dapat berasal dari dalam organ abdomen termasuk nyeri viseral dan dari lapisan dinding perut (nyeri somatik).
          Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2012 diperoleh angka penderita kolik abdomen di beberapa kota di Indonesia cukup tinggi sekitar 91,6%. Kolik abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000 orang penduduk(Mahadevan, 2012).
            Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah tahun 2015 kasus appendiksitis dilaporkan sebanyak 5.980 dan 117 di antaranya menyebabkan kematian. Jumlah penderita appendiksitis tertinggi ada dikota Semarang yakni 970 orang.


   Komplikasi
  1.        Usus buntu ( peradangan appendix )
  2.        Penyumbatan atau obstruksi usus
  3.        Kolesistitis ( radang kandung empedu ) dengan atau tanpa batu empedu
  4.        Sembelit kronis
  5.        Diseksi aneurisma aorta abdominal
  6.        Divertikulitis
  7.        Keracunan makanan ( salmonella, shigella ) atau virus gastroenteritis ( flu perut )
  8.        Mulas, gangguan pencernaan, atau gastroesophageal reflux
  9.        Iskemik usus
  10.   .   Batu ginjal
  11.     Introleransi laktosa
  12.    .  Pankreatitis ( peradangan pankreas ) 
  13.   .   Tumor atau kanker
  14.       Ulkus
  15.   5. Infeksi traktus urinarius 
     Pencegahan
  1.         Mengurangi mengkonsumsi makanan yang pedas
  2.         Tidak mengkonsumsi makanan yang asam
  3.         Tidak mengkonsumsi makanan instant ( Mie instant )
  4.         Menghindari mengkonsumsi sayuran tertentu misalnya kol dan sawi
  5.         Menghindari melakukan aktivitas yang berat




    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar