KOLIK ABDOMEN
Pengertian
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal usus sepanjang traktus
intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber
dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut). Hal yang mendasari hal ini
adalah infeksi pada organ di dalam perut (mencret, radang kandung empedu,
radang kandung kemih), sumbatan dari organ perut (batu empedu, batu ginjal).
Pengobatan yang diberikan adalah penghilangan rasa sakit dan penyebab utama
dari organ yang terlibat. Bila infeksi dari kandung kemih atau kandung empedu
maka pemberian antibiotik, bila ada batu di kandung empedu maka operasi untuk
angkat kandung empedu (Bare,2012)
Kolik abdomen merupakan salah satu keadaan darurat non trauma, dimana
seorang penderita oleh karena keadaan
kesehatannya memerlukan pertolongan secepatnya untuk dapat mencegah memburuknya
keadaan penderita (Nettina, 2012).
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal, obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya
aliran isi usus ke depan tetapi peristaltik normal (Reeves, 2011).
Penyebab
1. Mekanisa.
- Adhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik)
- Karsinomac.
- Volvulusd.
- Intususepsie.
- Obstipasif.
- Polipg.
- Striktur
2. Fungsional ( Non mekanik )
- Ileus paralitik
- Lesi medula spinalisc.
- Enteritis regionald.
- Ketidakseimbangan
elektrolite.
- Uremia.
Tanda dan gejala
- Nyeri
hebat pada abdomen
- Mual
dan muntah
- Kelemahan
- Nyeri
tekan
- Nyeri
ketok
- Diare
- Demam
Epidemiologi
Menurut data dari WHO (World Health
Organitation) pada tahun 2012 ±7 miliar jiwa, Amerika Serikat berada diposisi
pertama dengan penderita kolik abdomen terbanyak 47% dari 810.000 orang
penduduk. Nyeri abdomen dapat berasal dari dalam organ abdomen termasuk nyeri
viseral dan dari lapisan dinding perut (nyeri somatik).
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2012 diperoleh angka penderita
kolik abdomen di beberapa kota di Indonesia cukup tinggi sekitar 91,6%. Kolik abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000 orang
penduduk(Mahadevan,
2012).
Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah tahun 2015 kasus
appendiksitis dilaporkan sebanyak 5.980 dan 117 di antaranya menyebabkan
kematian. Jumlah penderita appendiksitis tertinggi ada dikota Semarang yakni
970 orang.
Komplikasi
- Usus buntu ( peradangan appendix )
- Penyumbatan
atau obstruksi usus
- Kolesistitis
( radang kandung empedu ) dengan atau tanpa batu empedu
- Sembelit
kronis
- Diseksi
aneurisma aorta abdominal
- Divertikulitis
- Keracunan
makanan ( salmonella, shigella ) atau virus gastroenteritis ( flu perut )
- Mulas,
gangguan pencernaan, atau gastroesophageal reflux
- Iskemik usus
- . Batu ginjal
- . Introleransi laktosa
- . Pankreatitis ( peradangan pankreas )
- . Tumor atau kanker
- Ulkus
- 5. Infeksi traktus urinarius
Pencegahan
- Mengurangi
mengkonsumsi makanan yang pedas
- Tidak
mengkonsumsi makanan yang asam
- Tidak
mengkonsumsi makanan instant ( Mie instant )
- Menghindari
mengkonsumsi sayuran tertentu misalnya kol dan sawi
- Menghindari
melakukan aktivitas yang berat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar